Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Ekstrakulikuler Paskibra bertujuan sebagai wadah pembinaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip metodik kepaskibraan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan Negara. Dan ekstrakulikuler ini bertujuan untuk menyiapkan siswa mampu melaksanakan upacara bendera yang lebih baik lagi, serta menunjang kegiatan belajar mengajar, khusunya di bidang pembinaan kesiswaan dalam pembentukan watak, kedisiplinan dan kepribadian siswa melalui kegiatan kepaskibraan.
Saat ini banyak lulusan Paskibra SMA sumbangsih yang lolos sampai ditingkat nasional, dan aktif dalam kepengurusan Paskibra tingkat provinsi