tidak terasa sudah 68 tahun Yayasan Perguruan Sumbangsih berdiri. kalo boleh dikalkulasi seandainya tiap tahun memluluskan 100 orang sudah riubuan manusia lulusan Yayasan Perguruan Sumbangsih. mesikipun hanya 0,000,0001 persen dari total populasi penduduk diseluruh Indoneia yayasan perguruan Sumbangsih pada umumnya dan SMA sumbangsih pada khususnya memberikan warna tersendiri bagi pendidikan, kebudyaan, sosial dan politik bangsa Indonesia.
Iman, ilmu Amal menjadi slogan yang terus dilestarikan sejak tahun 2001. Frase/ idiom tersebut merupakan manifestasi pendidikan karakter yang terinspirasi dari dakwah sang Rasulullah. Yayasan Perguruan Sumbangsih didirikan oleh Siti Katoemi Djoyohadikusumo yang merupakan orang tua dari Sumitro Djoyohadikusumo pada tahun 1953. bermodal rasa ingin berkontribusi/ bermanfaat bagi generasi mendatang mendiang mendirikan sekolah taman kanak-kanak digarasi rumah. seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya ke institusi tersebut, sehingga garasi rumah sudah tidak dapat menampungnya. “Pendirian Yayasan ini dilandaskan pada rasa ingin bermanfaat bagi bagi bangsa, mengingat 3 dari 4 anaknya meninggal dalam perjuangan melawan penjajah, sesuai namanya “Sumbangsih” berarti memberikan Sumbangsih bagi Bangsa,” Kata Akhmad Nidhom, Kepala SMA Sumbangsih dalam pidato sambutanya.
peringatan Harlah ke-68 kali ini masih dalam suasana pandemi. meskipun dengan sederhana (tanpa mengundang seluruh siswa) namun perayaan Harlah kali ini ada yang berbeda. kepanitian diampu oleh pengurus OSIS. Pun demikian kehadiran hampir seluruh guru mata Pelajaran di SMA Sumbangsih menambah semarak suasana sekolah yang terhitung sepi sejak akhir Maret 2020. Selamat ulang tahun Sumbangsih, jayalah selalu berikan Sumbangsih terbaik untuk pendidikan di Indonesia.
-HMM-