Pertengahan Juni lalu SMA Sumbangsih kembali melakukan tes wawancara dan tes tertulis calon peserta didik. Tes tersebut dilakukan dengan dua metode ada daring dan luring. metode luring dilakukan menaggapi instruksi Menteri Pendidikan Nasional dan Presiden Republik Indonesia. mengutip Kompas. com, Nadiem Makarim menegaskan, sekolah harus menyediakan opsi pembelajaran tatap muka. Dia lantas mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbud-Ristek.

Ia menyebutkan, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah ingin tatap muka. “Hampir 80 persen sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” jelasnya. untuk itu SMA Sumbangsih menyediakan Tes PPDB Luar Jaringan (Luring). Tes PPDB tersebut merupakan gelombang kedua dari total tiga gelombang yang akan dilaksanakan. pada kegiatan tersebut panitia tetap menjalankan protokol kesehatan ketat, dengan hanya mengisi 10 orang peserta dalam satu kelas berkapasitas 25 orang. selain itu, panitia juga menyediakan cairan antiseptik pencuci tangan dan masker bagi peserta yang tidak membawa.

tidak kurang dari 69 orang mengikuti tes PPDB gelombang kedua. SMA Sumbangsih merupakan SMA swasta yang terletak di Jakarta Selatan.